Ratusan warga Afganistan tumpah ruah ke jalan-jalan kota Kabul, Rabu (15/9), guna memerotes rencana pembakaran Al Quran di AS yang sudah dibatalkan beberapa hari lalu.
Para demonstran melempar batu kepada polisi anti huru-hara setelah petugas mencegah mereka berbaris menuju pusat kota, kata Zemarai Bashary, juru bicara kementerian dalam negeri. Tiga petugas polisi terluka oleh batu dan potongan kayu yang dilemparkan pengunjuk rasa. Bashary menambahkan, 10 orang demonstran juga terluka dalam peristiwa itu. "Beberapa dari mereka terlindas oleh demonstran yang lain," katanya.
Massa berteriak "matilah Amerika" dan membakar ban untuk memblokir jalan, kata seorang fotografer AFP. Fotografer itu menambahkan, kerumunan orang itu melingkari sebuah api besar dan melambai-lambaikan bendera putih. Taliban, yang memegang kekuasaan di Afganistan tahun 1996-2001, menggunakan bendera putih polos sebagai simbol gerakan mereka.
Wakil Kepala Polisi Kabul, Khalilullah Dastyar, mengatakan, "Saya percaya beberapa anggota Taliban ada di antara mereka, dan menembak polisi kami."
Dua orang tewas dalam protes serupa pada akhir pekan lau setelah Pendeta Terry Jones di Florida, AS, berencana akan membakar Al Quran untuk memperingati tepat sembilan tahun serangan teroris 11 September 2001 yang meruntuhkan menara kembar WTC di New York. Rencana itu, setelah mendapat kecaman dari seluruh dunia, dibatalkan.(kompas.com)
Wednesday, September 15, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment