Showing posts with label Dunia Arkeologi dan Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Dunia Arkeologi dan Sejarah. Show all posts

Saturday, April 9, 2011

Ditemukan, Fosil Serangga Terbang Tertua di Dunia

Headline

Ilmuwan menemukan fosil keseluruhan tubuh serangga terbang tertua di dunia. Jejak lampau berusia 300 tahun itu diperkirakan termasuk nenek moyang capung. Seperti apa?

Berdasarkan sistem penanggalam karbon, serangga yang ditemukan di hutan pinggiran kota North Attleboro, Massachusetts, Inggris, itu termasuk fosil serangga di dunia.

"Penemuan ini sangat langka. Sama seperti kemungkinan untuk menang lotere," ujar pemimpin studi Richard J. Knecht dari Tufts University kepada National Geographic News.

Kelangkaan itu disebabkan rapuhnya tubuh serangga terbang sehngga seringkali ilmuwan hanya menemukan sisa sayap yang tidak berhasil dicerna predator.

Serangga berukuran sekitar 7,6 sentimeter itu tampaknya terjebak di lumpur sehingga tubuhnya dapat utuh saat ditemukan. Hasil studi diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1400172/ditemukan-fosil-serangga-terbang-tertua-di-dunia

Tuesday, April 5, 2011

Sesajen Anjing Rebus Ditemukan di Makam Kuno China

Headline

Arkeolog menemukan bejana masak perunggu berusia 2.400 tahun berisi tulang anjing jantan berusia kurang dari setahun. Arkeolog menduga, anjing itu adalah persembahan.

Terdapat 37 tulang dalam bejana masak yang ditemukan 2010 lalu di makam kuno dekat Xianyang International Airport di Xi’an, China.

“Ketika bejana masak 20 cm itu dibuka, kami terkejut melihat tulang dan sup di dalamnya. Tulang dan sup itu telah berubah kehijau-hijauan seperti warna bejana masak," kata peneliti Liu Daiyun dari Shaanxi Provincial Archeological Institute.

Bejana masak seperti temuan merupakan ciri bejana yang sering digunakan untuk persembahan pada moyang yang telah meninggal, imbuhnya lagi. Budaya ini menjadi umum sekitar periode perang 221-475 sebelum masehi (SM).

Peneliti Hu Songmei menemukan, tulang itu ‘sangat mirip’ dengan tulang anjing yang ada di laboratoriumnya. Bedanya, tulang temuan ini lebih kecil. Hal ini menandakan, anjing tersebut merupakan anak anjing, kata Hu.

Hu mengaku butuh penelitian lebih lanjut guna menentukan spesies anjing itu. “Anjing muncul bersama manusia sejak 10 ribu tahun silam. Namun, spesies anjing awal yang berevolusi menjadi serigala liar bisa jadi sangat berbeda dengan anjing saat ini”.

Selain tulang anjing, para ahli juga menemukan cairan seperti anggur di makam kuno itu.

"Siapapun yang memiliki makam ini, ia pasti sangat menyukai alkohol dan daging. Karenanya, anaknya memberi sesajen itu agar ayahnya bisa menikmatinya di dalam kubur," katanya.

sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1385612/sesajen-anjing-rebus-ditemukan-di-makam-kuno-china

Tuesday, February 15, 2011

95 Juta Tahun Lalu, Ular Punya Kaki


Dari penelitian terbaru terhadap fosil ular yang diperkirakan telah berusia 95 juta tahun, terungkap bahwa ada dua tulang kaki kecil yang tersambung ke tulang pinggul hewan tersebut.

Seperti dikutip dari LiveScience, 10 Februari 2011, fosil yang ditemukan di Libanon tersebut berasal dari zaman di mana ular belum kehilangan tungkai belakang mereka.

Rekonstruksi tiga dimensi terhadap tulang tersebut akan segera dilakukan untuk membantu para peneliti memahami bagaimana ular berevolusi hingga kehilangan kakinya itu.

Adapun perdebatan yang menghangat di kalangan paleontologist adalah apakah nenek moyang ular berkaki itu merupakan kadal yang berenang di air atau kadal yang melata di darat.

“Sebuah tulang kaki berukuran panjang satu inci (sekitar 2,5 centimeter) terlihat pada fosil ular Libanon. Sayangnya, separuh bagian panggul ular itu terkubur di dalam batu,” kata Alexandra Houssaye, peneliti dari Museum National d’Histoire Naturelle, Paris, Perancis.

Ular yang panjangnya 19 inci (sekitar 50 centimeter) ini merupakan Eupodophis descouensi, yang merupakan satu dari tiga fosil ular yang pernah ditemukan memiliki kaki. “Membongkar batu untuk menemukan satu kaki lagi tidaklah dimungkinkan,” ucapnya.

Untuk itu, peneliti akan menggunakan teknik yang disebut sebagai synchrotron-radiation computed laminography (SRCL). Serupa dengan pemindaian medis CT scan, SRCL menggunakan sinar X untuk menggambarkan struktur internal dari sebuah objek, namun dengan resolusi 1.000 kali lebih tinggi.

Dari pemindaian, terlihat kaki yang tersembunyi di dalam batu itu bertekuk di bagian lutut. Akan tetapi, kaki itu tidak memiliki telapak dan tulang jari.

“Struktur tulang kaki yang tersimpan rapi di dalam batu ini serupa dengan struktur tulang milik kadal darat,” kata Houssaye. “Meski demikian, satu penelitian saja tidak akan bisa memastikan apakah ular ini punya nenek moyang hewan air atau hewan darat,” ucapnya.

Meski demikian, Houssaye menyebutkan, anatomi tulang milik ular itu menunjukkan bahwa evolusi telah menghilangkan kaki milik ular bukan dengan mengubah cara tulang itu tumbuh. “Kemungkinan, kaki itu tumbuh melambat atau semakin pendek,” ucapnya.

Eksperimen tersebut, menurut Houssaye, merupakan eksperimen pertama yang menggunakan teknik SRCL di dunia paleontology, dan masih banyak yang perlu dianalisa. “Langkah selanjutnya adalah menganalisa fosil tulang belakang ular lainnya, mengamati tungkai ular dan kadal hidup dan menganalisa fosil ular tertua yang pernah ditemukan,” ucapnya.

sumber: http://teknologi.vivanews.com/news/read/204057-95-juta-tahun-lalu--ular-punya-kaki

Monday, February 7, 2011

Mata Buatan Berumur 4800 Tahun Ditemukan Di Iran

Alkisah,Kira-kira pada saat berlangsungnya pembuatan Pyramid Giza Mesir dan Stonehenge didirikan di Inggris, seorang Pemuda Mesopotamia,sekarang Iran, kehilangan mata kirinya. Kemudian ia memasang sebuah mata palsu dengan bantuan alat yang bernama prosthetic device.

Mata buatan berumur 4.800 tahun baru-baru ini telah ditemukan oleh beberapa Tim Arkeolog yang sedang melakukan penggalian atas situs purbakala di wilayah Burnt City, Iran.

Temuan hebat ini telah mendukung spekulasi bahwa pada masa-masa itu,manusia telah mengenal dan mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu kedokteran, terbukti dengan adanya temuan mata buatan tadi serta peralatan bedahnya yang sering disebut presthtic device.

Pada Teks Yahudi awal mengisahkan adanya sebuah kisah yang menerangkan dari seorang wanita yang memakai mata buatan yang terbuat dari emas. Namun, mata buatan yang baru ditemukan ini bukanlah berbahan dasar dari emas.

Setelah sedikit diteliti, mata buatan tersebut terbuat dari semacam getah tumbuhan yang dipadatkan dengan cara khusus ,kemudian dicampur dengan sedikit lemak hewani. Penelitian lebih lanjut akan sangat diperlukan untuk menentukan susunan persisnya dari bahan dasar pembuatan mata palsu tadi.

sumber : http://situslakalaka.blogspot.com/2011/02/mata-buatan-berumur-4800-tahun.html

Wednesday, February 2, 2011

Siapa Yang Menembak Neanderthal?

6592_med

Sesuatu yang sangat menarik tersimpan di Museum Paleontologi Moskow, Rusia. Jika kawan-kawan menganggap sesuatu yang menarik tersebut merupakan peninggalan purbakala berupa arca, menhir, dolmen, atau sejenisnya itu salah, sebab yang saya maksudkan disini hanyalah sebuah tengkorak Neanderthal. Lalu, apa yang menarik dari sebuah tengkorak Neanderthal? Mungkin bagi kebanyakan orang dan para pengunjung Meseum menggapnya hanya sesuatu yang biasa saja. Namun, tengkorak tersebut sebenarnya menyimpan sebuah misteri prasejarah yang membingungkan.

Tengkorak ini merupakan tengkorak Neanderthal biasa, tidak ada yang aneh dari bentuknya. Namun apabila kita cermati lebih teliti, ia memiliki keganjilan. Jika kita perhatikan pada gambar, tengkorak ini memiliki lubang kecil yang terletak tepat dibelakang telinga. Lubang dengan diameter kecil yang menurut para ahli tidak mungkin terbentuk akibat hantaman proyektil semacam anak panah maupun mata tombak. Proyektil yang dikenal dapat meninggalkan lubang bulat mulus semacam ini tanpa menimbulkan retakan pada tengkorak hanyalah sebuah peluru dari senapan / senjata api yang ditembakkan dengan kecepatan tinggi. Yang lebih menarik lagi, menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli forensik terhadap kerangka menunjukkan bahwa kemungkinan besar lubang terbentuk pada saat si Neanderthal masih hidup.

Lubang serupa juga terdapat di sebuah tengkorak sejenis Neanderthal yang ditemukan pada 17 Juni 1921 di wilayah Rhodesia, Zambia oleh seorang buruh tambang bernama Tom Zwiglaar di sebuah gua batu gamping. Tengkorak yang kemudian teridentifikasi sebagai jenis Homo Heidelbergensis itu kini tersimpan di British Museum, London dan diperkirakan berasal dari 40.000 – 38.000 tahun yang lalu. Homo Heildelbergensis diketahui sebagai nenek moyang Neanderthal yang menetap di Eropa.

Sebenarnya benda macam apakah yang menembus kepala makhluk-makhluk ini? Apakah benar-benar peluru yang ditembakkan dari sebuah benda semacam senjata api?

Tidak banyak teori ataupun hipotesa yang diajukan oleh beberapa paleontolog sebagai upaya untuk sedikit membuka tabir misteri. Pernyataan ahli forensik mengatakan bahwa lubang seperti ini hanya dapat terbentuk dari sebuah peluru yang dilesahkan dengan kecepatan tinggi merupakan satu-satunya jawaban yang ditawarkan kepada kita. Pernyataan tersebut tentunya juga turut merubah paradigma kita akan kehidupan prasejarah. Apakah manusia purba sudah dapat menciptakan peralatan sejenis senapan dan telah mampu memproduksi bubuk mesiu? Jikalau tidak, lalu siapa yang “bermain” senapan seperti ini di kala puluhan ribu tahun silam?

Namun bagi orang-orang yang skeptis, tidak ada senjata api pada masa prasejarah dan tidak mungkin pula manusia-manusia purba dapat menciptakannya. Bagi mereka, lubang pada tengkorak terbentuk tak lain karena suatu penyakit, barangkali abses atau sejenisnya yang timbul akibat infeksi bakteri.

sumber : http://dipta-jurnal.net/siapa-yang-menembak-neanderthal.html