Monday, February 28, 2011
vitamin c
Please note that I did not take these photo. Click on these links to see the original photo in each photographer's Flickr photostream: 1. Untitled, 2. cutting blood oranges, 3. {film.660}, 4. Untitled
Fairy Tail Chapter 224 Bahasa Indonesia
"Ambisi Zoldeo"
RiLis : 28 Februari 2011
Translator : cyberbLade
SiLahkan DownLoad Fairy TaiL 224 Bahasa Indonesia
..:: || ::..
Misteri Gempa Yogya 2 Tahun Silam Terungkap Lewat Foto
sumber : http://situslakalaka.blogspot.com/2011/02/misteri-gempa-yogya-2-tahun-silam.html
Biadab, Kedok Amerika Dibalik Tragedi Tsunami Aceh Terbongkar
http://situslakalaka.blogspot.com/2011/02/biadab-kedok-amerika-dibalik-tragedi.html
Karlina, Sang Guru Anak-anak Orang Rimba
Wanita lajang ini menjadi guru anak Orang Rimba bergabung dengan kelompok aktivis
LSM Lingkungan Warung Informasi (WARSI). Dia sudah bergabung sejak 2009 silam, setelah setahun sebelumnya menggondol sarjana antropolog. Karlin, begitu sapaan akrabnya, memang tipe wanita yang suka petualang. Dia rela meninggalkan jauh keluarganya di Yogyakarta. Pilihannya ingin mengabdikan kemampuannya untuk anak Orang Rimba, suatu kelompok masyarakat pedalaman di Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) nan jauh dari hingar bingarnya hidup di perkotaan.
"Ketika awalnya memilih pekerjaan seperti ini, sempat ada teguran dari orangtua. Ya mungkin semua orang juga berpikiran ingin hidup dan bekerja di tempat yang bersih, tidak seperti saya hidup di tengah hutan belantara," kata Karlin dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Tapi yang namanya hidup, merupakan pilihan dan kesenangan. Karlin bisa meyakinkan
pada keluarganya, bahwa alternatif yang dipilihnya sebagai bentuk tantangan tersendiri dalam hidupnya. Hatinya terpanggil ingin mengabdi tanpa pamrih pada anak Orang Rimba ini, ketikanya di bangku kuliah sempat melihat sebuah iklan di TV. Di mana sosok wanita tangguh yang dikenal dengan nama Butet -kala itu bekerja di Warsi- menjadi guru anak Rimba.
Dari sana, Karlin yang juga hobi panjat gunung ini merasa terpanggil. Dia ingin setelah meraih sarjana, kelak bisa bergabung bersama Warsi. Kelompok aktivis Warsi sendiri sejak tahun 1998 silam sudah membuat kelompok belajar alternatif untuk anak-anak Rimba itu.
Kebetulan ketika itu Warsi membuka lowongan buat tenaga pengajar bagi anak Orang Rimba. Setelah bergabung, tahap awal Karlin harus beradaptasi dengan situasi dan suasana di lingkungan hutan belantara itu. Untuk menempuh jalur ke kawasan hutan, cewek bertubuh mungil ini, harus berjalan kaki menelusuri perbukitan. Di kawasan penyanggah TNBD, memang disana ada Posko Warsi. Dari sana, Karin harus beranjak kembali menuju perkampungan Orang Rimba. Paling dekat dari Posko Warsi, dia berjalan minimal satu jam. Namun demikian masih ada kelompok Orang Rimba lainnya yang jauh di tengah kawasan hutan yang harus ditempuh berjalan kaki selama 9 jam.
"Kita tidur di Posko Warsi yang ada di pinggir taman. Orang Rimba baik-baik, bila mereka berhasil berburu, saya pasti diberi dagingnya," kata Karlin.
Awalnya, Karlin tidak membayangkan kondisi Orang Rimba yang sesungguhnya. Fakta di
lapangan, ketika pertama kali menginjakkan kaki di pemukiman Orang Rimba, dia terkejut ternyata masih ada rumah beratapkan terpal tanpa dinding. Kaum wanitanya hanya mengenakan kemben dan masih banyak anak-anak tanpa busana.
"Walau sudah banyak baca buku tentang suku-suku di Indonesia, namun masih sulit dipercaya kalau zaman sekarang masih ada komunitas marginal seperti Orang Rimba," kata Karlin yang sebelum masuk UGM merupakan tamatan dari SMK Cipta Karya, Medan
itu.
Tidak terlalu sulit memang baginya beradaptasi dengan lingkungan Orang Rimba. Ini dimungkinkan, karena aktivitas Warsi selama ini sudah cukup dekat dengan masyarakat
Rimba. Sehingga dengan membawa nama Warsi, kelompok masyarakat Rimba bisa menerima dengan terbuka.
"Senangnya mereka selalu terbuka dengan saya, mungkin karena mereka sudah percaya
sama Warsi, jadi begitu saya masuk boleh dikata tidak ada halangan yang berarti dalam bergaul dengan mereka," lanjut gadis asal Yogyakarta ini.
Tugas mengajar menulis dan berhitung dijalankannya dengan senang hati. Ada sekitar 30-an anak Rimba yang membutuhkan tegananya. Dari jumlah itu, mereka tidak satu lokasi. Mereka terdiri dari kelompok yang berbeda dan lokasi yang berbeda.
"Kebetulan anak-anak rimba sangat cepat menangkap, dan mereka sangat antusias setiap kali belajar," ujar Karlin.
Proses belajarnya, Karlin harus berdiam diri selama dua pekan di dalam hutan dua pekan lainnya beristirahat di Kota Jambi. Papan tulis dan kapur serta sejumlah buku, pena dan pensil selalu menyertainya, dalam setiap kunjungan ke komunitas Orang Rimba.
"Kalau kertasnya habis, ya kami pakai apa yang bisa untuk ditulis, kadang pakai kertas bekas bungkus rokok juga pernah," sebutnya.
Proses belajarnya pun tidak sama dengan dunia pendidikan normal yang memiliki ruangan kelas yang bagus. Anak-anak Orang Rimba ini belajar di alam terbuka. Mereka duduk bersama di bawah pohon rindang, kadangkala mereka belajar di tepi sungai. Tidak ada juga jam pelajaran sebagaimana umumnya. Perlu kesabaran ekstra agar dapat
mengumpulkan anak-anak Rimba itu.
"Kapan mereka kumpul, baru kita belajar. Jadi bisa saja belajarnya pagi, siang atau sore. Kalau malam jelas tidak bisa, karena tidak ada listrik," kata Karlin.
Dalam bertugas, tidak hanya sekadar mengajar baca dan tulis saja. Lembaga tempat dia bekerja juga melakukan advokasi untuk pendidikan anak-anak Orang Rimba. Sebagaimana misi Warsi yang juga menghubungkan Orang Rimba dengan jalur pendidikan formal, terutama untuk Orang Rimba yang berada dekat dengan fasilitas pendidikan.
"Ada juga Orang Rimba yang sudah dekat dengan pemukiman, seperti Orang Rimba di Desa Kedudung muda, mereka sekitar 2 jam perjalanan keluar rimba sudah ketemu sekolah formal. Untuk anak-anak di kelompok ini, kami usahakan mereka untuk bisa mengikuti pendidikan sekolah formal," jelas wanita berkulit kuning langsat ini.
Bagi anak-anak yang dekat dengan sekolah formal ini, rata-rata mereka telah mengikuti sekolah alternatif yang diselenggarakan Warsi. Mereka sudah bisa membaca, menulis dan berhitung serta sedikit pengetahuan umum. Kemudian mereka didaftarkan ke sekolah terdekat untuk mengikuti sekolah kelas jauh.
"Mereka kita daftarkan di sekolah formal, walau bukan langsung sekolah setiap
harinya, namun diatur jadwalnya dengan guru sekolah bersangkutan. Kemudian dipilih
tempat untuk pertemuan, biasanya dilakukan di kantor lapangan kita," tambah Karlin.
Hasilnya lumayan, dalam beberapa tahun ini anak-anak rimba sudah ada yang mengikuti
ujian persamaan UAN. "Walau belum terlalu banyak, tapi tahun kemarin sudah ada 3 orang yang lulus UN, namun sayang mereka belum lanjut ke jenjang berikutnya, lagi-lagi terkedala jarak yang jauh dengan SMP terdekat," kata Karlin.
Tidak hanya itu, sebaran Orang Rimba yang cukup luas, yang terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu di TNBD, selatan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) dan sepanjang jalan lintas Sumatera mulai dari batas Jambi-Sumatera Selatan sampai Batas Jambi-Sumbar. Di beberapa tempat di Jalan Lintas, Warsi juga mengadvokasikan pendidikan formal untuk anak-anak rimba. Selain langsung menghubungkan dengan pihak sekolah, staf pendidikan juga melakukan advokasi ke pemerintah.
"Bagaimana pun pendidikan hak semua orang, dan negaralah yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut, kami dari Warsi mendorong supaya negara lebih tanggap dan lebih berkomitmen untuk pendidikan Orang Rimba," ucap Karlin.
Apalagi sebagian besar Orang Rimba di jalan lintas sudah berintegrasi dengan kelompok masyarakat Melayu maupun masyarakat transmigrasi. "Sarana pendidikan sebenarnya sudah sangat dekat dengan mereka, hanya stigma yang dilekatkan kelompok masyarakat lain pada Orang Rimba seringkali menyebabkan mereka tidak diterima bersekolah di sekolah formal. Ini yang terus kami upayakan supaya negara dapat mengambil peran untuk memenuhi hak-hak masyarakat adat seperti halnya Orang Rimba," harap Karlin.
sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/02/28/105801/1580963/608/karlina-sang-guru-anak-anak-orang-rimba?nd991107608
Keterlaluan! Tahanan Wanita Dipaksa Oral Seks 3 Oknum Polisi
Jayapura - Lagi-lagi aksi anggota polisi di Papua mencoreng korps Polri. Setelah pekan lalu, 4 oknum polisi menggauli seorang ABG berumur 15 tahun, kali ini lagi-lagi ada empat oknum polisi yang bertindak tidak senonoh. Mereka memaksa seorang tahanan wanita melakukan oral seks.
Sebut saja Bunga, sang wanita itu. Dia ditangkap dan ditahan polisi sejak November 2010 karena kasus perjudian. Bunga yang tidak berdaya di tahanan itu telah mendapat perlakuan tak terpuji dari tiga oknum polisi bejat itu pada bulan November 2010, tak lama setelah masuk tahanan.
Namun, kasus ini baru terendus pers, usai Bunga dipindahkan ke sel Lembaga Pemasyarakatan (LP) Abepura.
Kapolda Papua Irjen Bekto Suprapto saat dikonfirmasi pers, Senin (28/2/2011) membenarkan perilaku memalukan bawahannya itu. Bekto menuturkan, tindakan ketiga oknum itu sungguh sangat memalukan dan mencoreng institusi. "Tindakan mereka sangat biadab dan memalukan," tegas dia.
Menurut Bekto, ketiga pelaku sudah mengakui perbuatan tercela tersebut. "Selain ketiga oknum itu sudah mengakui perbuatannya, korban juga sudah mengaku," aku dia.
Kapolda juga mengatakan bahwa ketiga pelaku sudah diberi sanksi. Namun, sayangnya, ketiga pelaku ini hanya diganjar hukuman disiplin.
sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/02/28/192725/1581586/10/keterlaluan-tahanan-wanita-dipaksa-oral-seks-3-oknum-polisi?nd991103605
Ormiston House in Veranda Magazine
Well, it's turning out to be a big week for us. We just found out that the Ormiston house has made the front cover of Veranda Magazine in Poland. I thoroughly enjoyed working with Paul and Hayley on their beautiful home and am overjoyed by this wonderful article. The morning of the photo shoot I gathered lots of flowers and foliage from my garden at home and arranged them at the house. My favourite arrangement was the one I did on their dining table in a collection of Hayley's mismatched antique jugs and vases.
Thanks again must go to Catherine Shields and Simon Kenny for their continued interest in my work and their beautiful coverage of these lovely family homes I have had the pleasure of working in.
If you would like to see more images of Paul & Hayley's house head over to Content's website HERE...
Sunday, February 27, 2011
Goodbye Summer!
Erin shoots film
Why do you shoot film, Erin?
I started shooting film about two and a half years ago because my now fiancé, who is a complete photography geek, had two film cameras and I wanted to learn how after seeing the lovely results that film produced in comparison to digital. He surprised me with my own film camera for my birthday shortly thereafter.
The main reason I love film is because there’s something about it that just makes you slow down and really pause to be in the moment. Shooting film somehow has become a metaphor for the way I’d like to live my life- finding something in each moment, waiting and taking my time to try to get something right, and letting myself be consumed with the present moment. Also, is there anything better than that satisfying click when you finally decide to shoot? Probably, but it’s certainly a good one!
There’s also something about having to wait to see your images. I am very slow with each roll so by the time I get them it’s like opening a time capsule. Suddenly I’m flooded with memories of crouching and waiting for the sun to fill the flowers in my father’s garden or how my glasses kept fogging over when it was so cold but I so badly wanted to get that shot of the red berries shining in the orange glow of the sunset. Film, for me, is such a powerful vehicle for memories.
You can see more of Erin's film photos in this set on Flickr.
Kore ha Zombie Desu ka Episode 07 Subtitle Indo
Dragon Crisis Episode 07 [Subtitle Bhs Ind]
Gundam SEED
Download Manga Gundam Seed [Bhs Inggris]
- Gundam Seed 001. Download Disini
- Gundam Seed 002. Download Disini
- Gundam Seed 003. Download Disini
One Piece 447 [Subtile Bhs Indonesia]
Inilah Rahasia Trik Navigasi Menakjubkan Penyu
Loggerhead turtles (penyu tempayan) berkembang biak di tepi Laut Tengah, Afrika Barat, Brasil dan sepanjang pantai tenggara Amerika Serikat.
Dalam waktu 24 jam setelah menetas, penyu itu kembali ke laut untuk memulai perjalanan menakjubkan searah jarum jam di sekitar Samudera Atlantik berjarak ribuan mil. Hebatnya, penyu betina akan kembali ke pantai untuk melihat kelahiran bayi penyu.
“Bagian paling sulit adalah melakukan navigasi terbuka di laut dalam menentukan posisi bujur atau timur ke laut,” kata ilmuwan Nathan Putman dari University of North Carolina.
Ilmuwan sebelumnya telah mengetahui makhluk ini menggunakan perubahan medan magnet bumi untuk memberi tahu mereka sisi utara ke selatan sehingga mengarahkan diri sepanjang garis lintang. Namun ilmuwan belum tahu bagaimana penyu memahami sisi bujur dari timur ke barat.
Kini ilmuwan tidak bisa lagi meremehkan kemampuan penyu. Hewan ini ternyata menggunakan medan magnet bumi untuk menciptakan sistem pemetaan mental yang mencakup empat poin utama dalam kompas yaitu utara, timur, selatan dan barat.
Para peneliti percaya penyu menciptakan pemetaan magnetic di pemikiran mereka dengan mengkombinasi informasi tentang sudut medan magnet dan intensitas magnetik.
“Meskipun banyak binatang yang mampu mendeteksi kemiringan atau intensitas magnetic saat penentuan bujur, namun penyu tempayan mampu menganalisis kedua parameter magnetik yaitu bujur dan lintang,” kata Putman lagi dalam jurnal Current Biology.
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1273212/inilah-rahasia-trik-navigasi-menakjubkan-penyu
Wow ! Kini Belajar Masak Bisa Lewat Google
Apa Anda sedang belajar memasak dan ingin menjadi seorang koki handal? Kini Google memberikan fitur ‘Recipes’ bagi Anda yang sedang belajar memasak. Seperti apa?
Fitur baru ini diluncurkan pekan ini dan berapa pada sisi kiri layar pencarian Google. Fitur ini akan mempersempit pencarian terkait berbagai macam resep makanan. Pengguna bisa mencari resep dengan memasukkan nama makanan.
Tak hanya nama makanan, pengguna juga bisa memasukkan jenis makanan itu, bumbu, atau hanya dengan menyebutkan saosnya. Kemudian, hasil pencarian akan lebih dipersempit berdasarkan bahan, waktu penyajian dan kandungan kalori.
“Kami menyadari bahwa resep masakan merupakan pencarian populer. Kami pun secara konstan berusaha meningkatkan pengalaman pencarian resep itu,” kata manajer produk proyek Recipes Google Kavi Goel.
Google melayani 10 juta pencarian resep makanan tiap hari. Menurutnya, jumlah itu cukup signifikan dan membuat Google harus memperhatikan kebutuhan para pencari resep masakan. Dalam hal ini, Google mengikuti jejak situs web pencari resep seperti Foodily dan Yummly.
Pesaingnya, mesin pencarian Bing milik Microsoft pun sudah lebih dulu memiliki fitur ini. Sementara Bing menambah fitur menyaring resep berdasar asal situs, metode memasak dan latar negara asal makanan. Google memiliki kelebihan menyertakan takaran kalori dan waktu memasak yang tepat.
Namun belum semua pengguna Google bisa memanfaatkan fitur baru ini. Recipes baru tersedia untuk Google berbahasa Inggris dan Jepang. Negara-negara lain akan segera menyusul dalam waktu dekat.
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1274572/wow-kini-belajar-masak-bisa-lewat-google
Terlalu Sadis, Australia Blokir Mortal Kombat
Lembaga Classification Board, penentu rating di Australia, menetapkan game Mortal Kombat berstatus RC alias Refused Classification. Artinya, game itu termasuk dalam game paling brutal dan dilarang diperjualbelikan.
The Register melaporkan, Australia diduga akan menghambat upaya pembelian game berstatus RC itu melalui internet. Sementara itu, pengembang game, Warner Bros, tak menerima keputusan itu.
Pengembang game itu akan melakukan banding ke pengadilan setempat. “Kami menolak Mortal Kombat karena game itu penuh adegan sadis seperti memotong bagian tubuh, memenggal kepala hingga menyobek perut,” kata juru bicara Classification Board. “Tampilan game itu pun sangat detil dan realistik,” tutupnya
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1274612/terlalu-sadis-australia-blokir-mortal-kombat
Kode Genetik Bisa Diketahui Lewat Aplikasi Ponsel
Perangkat lunak yang dikembangkan empat ilmuwan dari Bordeaux, barat daya Prancis, itu sedang dalam tahap pengembangan di Amerika Serikat (AS). Pasalnya, penguraian genetik sangat dibatasi karena adanya hukum etika Prancis.
Aplikasi DNA itu mengubah data yang diperoleh dari uji DNA menjadi informasi tiga gigabytes yang siap diakses. Informasi ini akan menyorot risiko potensial kesehatan seseorang, seperti prediksi kanker payudara yang disertai peringatan dengan simbol merah.
"Aplikasi ini dirancang untuk pencegahan dan kewasapaan," kata pendiri proyek Patrick Merel.
Merel bersama rekannya mendirikan sebuah perusahaan, Portable Genomics, di Kalifornia. Di Prancis, penguraian genetik hanya bisa dilakukan oleh dokter dan untuk kepentingan medis.
Namun anggota National Ethics Council and Research Director French National Centre for Scientific Research Patrick Gaudray mengatakan bahwa data yang diperoleh dari pindai DNA tak selalu dapat diandalkan dan hanya terbatas pada aplikasi medis saja.
Meski begitu, Merel tak mengetujui pendapat Gaudray. "Gen kita adalah milik kita,” katanya. “Mengapa kita tak punya akses pada gen kita?" tutupnya.
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1274712/kode-genetik-bisa-diketahui-lewat-aplikasi-ponsel
everyday stories, week 8
Monday February 21
office, Indre Arna
Tuesday February 22
on my way to the office, Bergen
Wednesday February 23
at an ex-colleague's place, Ytre Arna
Thursday February 24
home, Bergen | on my way to the office, Bergen
Friday February 25
home, Bergen
Saturday February 26
home, Bergen
Sunday February 27
home, Bergen
PS: Click on each photo to view them bigger.
look what I found!
This week we have seen it all, weather wise. 14 C below, bright sunlight and blue skies, bare dry streets, 10 cm of fresh snow, heavy rain and wind, +10 C and not a sight of snow in the garden, and then snow again. It's been fun.
Yesterday was one of those mild, no snow days. I actually did a tiny bit of gardening; I cut down the dead irises. (Here they are in full bloom.) It felt like spring - especially when I found these little guys in one of the flower beds. It's coming, you know. In a couple of days it's actually the first day of spring. It will be time to close the winter set on Flickr and open the spring set. Are you ready for it?
2010 Chevrolet Camaro Hamann
Saturday, February 26, 2011
Gumdale House in AWW
Back in 2007, I was very excited when Sharnel & Perry Dollar asked me to help them with the interior of their new family home. The latest issue of Australian Womans Weekly magazine features their alluring home. It was lovely to look at the images and remember all the work which went into making it the special place that it is today.
Sharnel was a wonderful client to work with as she was very open to everything I suggested and recommended. Catherine Shields & Simon Kenny's story certainly captures the ambience of the Dollar's beautiful family home.
DETECTIVE CONAN CHAPTER 766 - RAMEN DAN RACUN
Inilah Aquarium Terkecil Di Dunia
Anatoly Konenko telah berekecimpung di dunia seni mikro-miniatur selama 30 tahun. Dia menulis pada butir padi, biji poppy dan bahkan rambut manusia. Pada tahun 2002, mikro bukunya berukuran kurang dari 1 mm persegi masuk Guinness Book of Records. Prestasinya yang terakhir sampai sekarang adalah perangkap tikus terkecil yang pernah ada yang benar-benar berfungsi: dengan ukuran 6mm x 3mm.
Karyanya lainnya mikro-miniatur termasuk biola untuk belalang, sebuah kafilah unta yang muat di dalam lubang jarum, sebuah huruf ditulis pada rambut, sebuah kebun binatang yang menyeimbangkan pada sayap capung dan tampilan yang paling menakjubkan dari semua ini: miniatur menara Eiffel seukuran sungut nyamuk !!!